AMTSAL AL-QUR’AN
1. Pengertian Amtsal Al-qur’an
Kata amtsal (perumpamaan) berasal dari bahasa Arab, dengan huruf-huruf mim, tsa, lam. Struktur huruf-huruf ini mengandung makna “perbandingan antara sesuatu yang satu dengan yang lainnya”. Amtsal adalah bentuk jama’ dari masal. Kata masal, misil dan masil, adalah sama dengan term syabah, syibh dan syabih,[1]baik lafal dan maknannya.Dengan demikina amtsal adalah “menyerupakan sesuatu (seseorang, keadaan) dengan yang lain dari apa yang terkandung dari perkataan itu, guna diambil ibrah atau pelajaran dari peristiwa dan penjelasannya.”.Misalnya (betapa banyak lemparan panah yang mengena tanpa sengaja), Artinya betapa banyak lemparan panah yang mengenai sasaran itu dilakukan oleh seorang pelempar yang biasanya tidak tepat lemparannya. Matsal ini diucapkan kepada orang yang biasanya berbuat salah, yang kadang-kadang ia berbuat benar.
Amtsal menurut pengertian istilah (terminologi) dirumuskan oleh para ulama dengan redaksi yang berbeda-beda:
a) Rasyid Ridha
Amtsal adalah kalimat yang digunakan untuk memberi kesan dan menggerakan hati nurani.
b) Ibn Al-Qayyim
Amtsal adalah menyerupakan sesuatu dengan yang lain dalam hukumnya; mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan sesuatu yang konkret, atau salah satu keduanya dengan yang lainnya.
c) Muhammad Bakar Isma’il
Amtsal Al-Qur’an adalah menampilkan sesuatu yang hanya ada dalam fikiran (abstrak) dengan deskripsi sesuatu yang dapat diterima (konkret), melalui pengungkapan yang indah dan mempesona, baik dengan jalan tasybih, isti’arah, kinayah atau mursal.
2. Macam-macam Amtsal Al-qur’an
Ulama tafsir mengklasifikan amtsal menjadi tiga bentuk, yaitu:
a) Amtsal Musarrahah
Amtsal Musarrahah adalah perumpamaan yang di dalamnya dijelaskan dengan lafal masal atau sesuatu yang menunjukan tasybih. Contoh dalam al-qur’an, Qs Al-Baqarah ,2:17-20.
Pada ayat-ayat di atas, Allah membuat dua perumpamaan (amtsal) bagi orang-orang munafik, yaitu: perumpamaan seperti orang yang menyalakan api terdapat unsur cahaya; dan perumpamaan seperti orang yang ditimpa hujan (air) lebat dari langit, karena di dalam air terdapat materi kehidupan. Dan wahyu yang turun dari langit pun bermaksud untuk menerangi hati dan menghidupkannya.
b) Amtsal Kaminah
Amtsal Kaminah adalah beberapa kalimat dalam ayat-ayat al-qur’an, yang di dalamnya tidak di sebutkan dengan jelas lafal tamsil (peumpamaan), tetapi ia menunjukan makna-makna yang indah, menarik, padat redaksinya dan mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya. Contoh dari ayat al-qur’an yang senada dengan perkataan:
“ sebaik-baik urusan adalah pertengahan”
c) Amtsal mursalah
Amtsal Mursalah adalah kaliamt-kaliamt bebas yang tiada menggunakan lafal tasybih secara jelas, tetapi kalimat-kalimat itu berfungsi untuk tasybih atau masal. Contohnya Qs Al-Maidah, 5:100;
Menurut Al-Qurtubi ayat di atas berfungsi sebagai Amtsal, yakni sikap orang yang istiqamah dengan orang yang tidak punya pendirian.[2]
Menurut Muhammad bin al-Syarif, Amtsal dilihat dari sudut kwalitasnya, dapat dibagi menjadi tiga bentuk:
v Yang Pertama , perumpamaan dalam bentuk sifat merupakan perumpamaan yang dikemukakan Allah dalam al-qur’an menyangkut sifat-sifat manusai baik sifatnya yang terpuji maupun yang tidak terpuji. Contohnya Qs AL-fath,48:29.
v Yang Kedua, bentuk perumpamaan yang menunjukan kepada sifat ta’ajjub, yaitu ungkapan-ungkapan yang menunjukan betapa menakjubkannya kekuasaan Allah dan kebesarannya dalam menciptakan segala sesuatu.Contohnya Qs Al-Zukhruf,43:59.
v Yang Ketiga,bentuk perumpamaan dalam bentuk wujud kisah, misalnya perrumpamaan yang ad relevansinya dengan hal-hal yang ghaib, yang sulit untuk dijangkau oleh akal manusia.Contohnya Qs AL-ra’d, 13:35.
3. Manfaat Amtsal Al-qur’an
Makna Al-Qaththan menjelaskan bahwa di antara manfaat amtsal Al-qur’an adalah di bawah ini:
a. Menampilkan sesuatu yang abstrak (yang hanya ada di dalam fikiran) ke dalam sesuatu yang konkret –material yang dapat di indera manusia.
b. Menyikap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang gaib melalui paparan yang nyata.
c. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat sebagaiman terlihat dalam amtsal kaminah dan amtsal mursalah.
d. Membuat si pelaku amtsal senang dan bersemangat.
e. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang itdak disenangi.
f. Memberikan pujian kepada pelaku.
g. Memperlihatkan bahwa yang dijadikan perumpamaan memiliki sifat yang itdak disenangi manusia.
h. Pesan yang disampaikan melalui amtsal lebih mengenai di hati lebih mantap, dalam memnyampaikan nasihat, dan lebih kuat pengaruhnya.
4. Penggunaan Amtsal Sebagai Media Dakwah
Berkaitan dengan strategi dakwah, Mushtafa Mansyur menyatakan bahwa setiap pendakwah harus membekali dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan yang dapat mengetuk dan membuka hati pendengarnya sehingga ia dapat menyampaikan pesan-pesannya.[3] Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah melalui media amtsal.
Di sisi lain, banyak aspek pelajaran islam yang bersifat abstrak yang sulit diterima oleh akal fikiran manusia, di antaranya adalah gambaran tentang hilangnya pahala sedekah seseorang yang disertai sifat riya.
5. Contoh-contoh Amtsal dalam Al-qur’an
Berikut ini adalah contoh amtsal al-qur’an di samping yang telah disebutkan di atas:
§ Pengumpamaan tentang orang kafir (Qs Al-Baqarah, 2:71)
§ Perumpamaan tentang orang musyrik (Qs Al-Ankabut, 29:41)
§ Perumpamaan orang yang menafkahkan harta (Qs Al-Baqarah, 2:261)
§ Perumpamaan penciptaan Nabi Isa a.s (Qs Al-Imran,3:59)
§ Perumpamaan kehidupan dunia (Qs Yunus,10:29)
§ Perumpamaan surga (Qs Muhammad, 47:15)
§ Perumpamaan cahaya Allah (Qs An-Nur, 24:35)
§ Perumpamaan kalimat yang baik dan yang buruk (Qs Ibrahim, 14:24-27)
6. Faedah dan Hikmah Amtsal Al-qur’an
Menurut Manna’ Al-Qaththan, amtsal dalam alqur’an secara umum, faedahnya ada tiga yaitu :
Ø Melahirkan sesuatu yang gaib yang dapat dipahami oleh akal dalam rupa yang dapat ditangkap oleh panca indera.
Ø Menyikap hakikat sesuatu yang jauh dari fikiran kemudain mendekatkannya.
Ø Mengumpulkan makna-makna yang indah, padat dalam suatu ibarat yang pendek dan jelas.[4]
Adapun hikmahnya adalah sebagai berikut:
Segala ciptaan Allah dapat dijadikan pelajaran berharga untuk memantapkan keimanan,.
Perumpamaan tentang kehidupan yang di alami umat-umat terdahulu, sebagai cerminan bagi kehidupan manusia keseluruhan.
[1] Abu al-Husain Ahmad bin Fariz bin Zakariya’ , Mu;jam Muqayas al-Lugah, Juz V, (Cet.II: Mesir: Mustafa al-Bab al-Halabi wa Syarikahu, 1972), h.296.
[2] Abu Abdillah Muhammad al-Ansari al-Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi, Juz III, (Kairo: Dar al-Kutub al-Urbah, 1969), h,2324
[3] Mushtafa Mnsyur , Tharik ad-Dakwah, Al-Ittihad Al-Islami Al-Alami , Beirut, 1980, hlm.152
[4] Lihat Manna’ Al-Qaththan, op.cit., hlm.132
AMTSAL AL-QUR’AN
1. Pengertian Amtsal Al-qur’an
Kata amtsal (perumpamaan) berasal dari bahasa Arab, dengan huruf-huruf mim, tsa, lam. Struktur huruf-huruf ini mengandung makna “perbandingan antara sesuatu yang satu dengan yang lainnya”. Amtsal adalah bentuk jama’ dari masal. Kata masal, misil dan masil, adalah sama dengan term syabah, syibh dan syabih,[1]baik lafal dan maknannya.Dengan demikina amtsal adalah “menyerupakan sesuatu (seseorang, keadaan) dengan yang lain dari apa yang terkandung dari perkataan itu, guna diambil ibrah atau pelajaran dari peristiwa dan penjelasannya.”.Misalnya (betapa banyak lemparan panah yang mengena tanpa sengaja), Artinya betapa banyak lemparan panah yang mengenai sasaran itu dilakukan oleh seorang pelempar yang biasanya tidak tepat lemparannya. Matsal ini diucapkan kepada orang yang biasanya berbuat salah, yang kadang-kadang ia berbuat benar.
Amtsal menurut pengertian istilah (terminologi) dirumuskan oleh para ulama dengan redaksi yang berbeda-beda:
a) Rasyid Ridha
Amtsal adalah kalimat yang digunakan untuk memberi kesan dan menggerakan hati nurani.
b) Ibn Al-Qayyim
Amtsal adalah menyerupakan sesuatu dengan yang lain dalam hukumnya; mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan sesuatu yang konkret, atau salah satu keduanya dengan yang lainnya.
c) Muhammad Bakar Isma’il
Amtsal Al-Qur’an adalah menampilkan sesuatu yang hanya ada dalam fikiran (abstrak) dengan deskripsi sesuatu yang dapat diterima (konkret), melalui pengungkapan yang indah dan mempesona, baik dengan jalan tasybih, isti’arah, kinayah atau mursal.
2. Macam-macam Amtsal Al-qur’an
Ulama tafsir mengklasifikan amtsal menjadi tiga bentuk, yaitu:
a) Amtsal Musarrahah
Amtsal Musarrahah adalah perumpamaan yang di dalamnya dijelaskan dengan lafal masal atau sesuatu yang menunjukan tasybih. Contoh dalam al-qur’an, Qs Al-Baqarah ,2:17-20.
Pada ayat-ayat di atas, Allah membuat dua perumpamaan (amtsal) bagi orang-orang munafik, yaitu: perumpamaan seperti orang yang menyalakan api terdapat unsur cahaya; dan perumpamaan seperti orang yang ditimpa hujan (air) lebat dari langit, karena di dalam air terdapat materi kehidupan. Dan wahyu yang turun dari langit pun bermaksud untuk menerangi hati dan menghidupkannya.
b) Amtsal Kaminah
Amtsal Kaminah adalah beberapa kalimat dalam ayat-ayat al-qur’an, yang di dalamnya tidak di sebutkan dengan jelas lafal tamsil (peumpamaan), tetapi ia menunjukan makna-makna yang indah, menarik, padat redaksinya dan mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya. Contoh dari ayat al-qur’an yang senada dengan perkataan:
“ sebaik-baik urusan adalah pertengahan”
c) Amtsal mursalah
Amtsal Mursalah adalah kaliamt-kaliamt bebas yang tiada menggunakan lafal tasybih secara jelas, tetapi kalimat-kalimat itu berfungsi untuk tasybih atau masal. Contohnya Qs Al-Maidah, 5:100;
Menurut Al-Qurtubi ayat di atas berfungsi sebagai Amtsal, yakni sikap orang yang istiqamah dengan orang yang tidak punya pendirian.[2]
Menurut Muhammad bin al-Syarif, Amtsal dilihat dari sudut kwalitasnya, dapat dibagi menjadi tiga bentuk:
v Yang Pertama , perumpamaan dalam bentuk sifat merupakan perumpamaan yang dikemukakan Allah dalam al-qur’an menyangkut sifat-sifat manusai baik sifatnya yang terpuji maupun yang tidak terpuji. Contohnya Qs AL-fath,48:29.
v Yang Kedua, bentuk perumpamaan yang menunjukan kepada sifat ta’ajjub, yaitu ungkapan-ungkapan yang menunjukan betapa menakjubkannya kekuasaan Allah dan kebesarannya dalam menciptakan segala sesuatu.Contohnya Qs Al-Zukhruf,43:59.
v Yang Ketiga,bentuk perumpamaan dalam bentuk wujud kisah, misalnya perrumpamaan yang ad relevansinya dengan hal-hal yang ghaib, yang sulit untuk dijangkau oleh akal manusia.Contohnya Qs AL-ra’d, 13:35.
3. Manfaat Amtsal Al-qur’an
Makna Al-Qaththan menjelaskan bahwa di antara manfaat amtsal Al-qur’an adalah di bawah ini:
a. Menampilkan sesuatu yang abstrak (yang hanya ada di dalam fikiran) ke dalam sesuatu yang konkret –material yang dapat di indera manusia.
b. Menyikap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang gaib melalui paparan yang nyata.
c. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat sebagaiman terlihat dalam amtsal kaminah dan amtsal mursalah.
d. Membuat si pelaku amtsal senang dan bersemangat.
e. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang itdak disenangi.
f. Memberikan pujian kepada pelaku.
g. Memperlihatkan bahwa yang dijadikan perumpamaan memiliki sifat yang itdak disenangi manusia.
h. Pesan yang disampaikan melalui amtsal lebih mengenai di hati lebih mantap, dalam memnyampaikan nasihat, dan lebih kuat pengaruhnya.
4. Penggunaan Amtsal Sebagai Media Dakwah
Berkaitan dengan strategi dakwah, Mushtafa Mansyur menyatakan bahwa setiap pendakwah harus membekali dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan yang dapat mengetuk dan membuka hati pendengarnya sehingga ia dapat menyampaikan pesan-pesannya.[3] Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah melalui media amtsal.
Di sisi lain, banyak aspek pelajaran islam yang bersifat abstrak yang sulit diterima oleh akal fikiran manusia, di antaranya adalah gambaran tentang hilangnya pahala sedekah seseorang yang disertai sifat riya.
5. Contoh-contoh Amtsal dalam Al-qur’an
Berikut ini adalah contoh amtsal al-qur’an di samping yang telah disebutkan di atas:
§ Pengumpamaan tentang orang kafir (Qs Al-Baqarah, 2:71)
§ Perumpamaan tentang orang musyrik (Qs Al-Ankabut, 29:41)
§ Perumpamaan orang yang menafkahkan harta (Qs Al-Baqarah, 2:261)
§ Perumpamaan penciptaan Nabi Isa a.s (Qs Al-Imran,3:59)
§ Perumpamaan kehidupan dunia (Qs Yunus,10:29)
§ Perumpamaan surga (Qs Muhammad, 47:15)
§ Perumpamaan cahaya Allah (Qs An-Nur, 24:35)
§ Perumpamaan kalimat yang baik dan yang buruk (Qs Ibrahim, 14:24-27)
6. Faedah dan Hikmah Amtsal Al-qur’an
Menurut Manna’ Al-Qaththan, amtsal dalam alqur’an secara umum, faedahnya ada tiga yaitu :
Ø Melahirkan sesuatu yang gaib yang dapat dipahami oleh akal dalam rupa yang dapat ditangkap oleh panca indera.
Ø Menyikap hakikat sesuatu yang jauh dari fikiran kemudain mendekatkannya.
Ø Mengumpulkan makna-makna yang indah, padat dalam suatu ibarat yang pendek dan jelas.[4]
Adapun hikmahnya adalah sebagai berikut:
Segala ciptaan Allah dapat dijadikan pelajaran berharga untuk memantapkan keimanan,.
Perumpamaan tentang kehidupan yang di alami umat-umat terdahulu, sebagai cerminan bagi kehidupan manusia keseluruhan.
[1] Abu al-Husain Ahmad bin Fariz bin Zakariya’ , Mu;jam Muqayas al-Lugah, Juz V, (Cet.II: Mesir: Mustafa al-Bab al-Halabi wa Syarikahu, 1972), h.296.
[2] Abu Abdillah Muhammad al-Ansari al-Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi, Juz III, (Kairo: Dar al-Kutub al-Urbah, 1969), h,2324
[3] Mushtafa Mnsyur , Tharik ad-Dakwah, Al-Ittihad Al-Islami Al-Alami , Beirut, 1980, hlm.152
[4] Lihat Manna’ Al-Qaththan, op.cit., hlm.132
Tidak ada komentar:
Posting Komentar